Ticker

6/recent/ticker-posts

Menjadi Orang Tua yang Tak Banyak Kesalahan dalam Mendidik Anak?

 


Hallo Bapak Edy, aku Susan. Belum lama pasca menikah, aku banyak mendengar program dari Bapak di Radio serta Tv tentang betapa tidak siapnya kita jadi orang tua. Serta bagi Bapak, anak manusia terlahir tanpa di lengkapi Manual Book- nya. Jadi, banyak orang tua yang salah dalam mengurus dan mendidik anaknya.

Nah, gimana ya Bapak, biar nanti aku dapat jadi orang tua yang sempurna untuk anak aku serta tidak lagi sangat banyak melaksanakan kesalahan lagi semacam mayoritas orang tua jaman dahulu.

Thanks, Susan!

Jawab Bapak Edy

Bu Susan yang baik, aku sangat senang menciptakan terdapat seseorang bunda muda yang begitu atensi terhadap kedudukan berartinya selaku orang tua.

Benar sekali, memanglah sebagian besar kita merupakan orang tua yang kurang siap jadi orang tua. Perihal ini tercermin dari model pola asuh yang lebih banyak diwarnai dengan emosi amarah dibanding dialogis pada anaknya.

Pasti saja perihal ini sangat normal terjalin, sebab jikalau kita mau jadi dokter, terdapat sekolahnya; mau jadi pilot pula terdapat sekolahnya. Namun jadi orang tua yang profesional sampai dikala ini belum terdapat sekolahnya.

Jadi banyak sekali pendamping muda yang tidak siap jadi orang tua.

Secara filosofis mayoritas kesalahan mendidik anak dimulai dari metode pandang yang salah dalam memandang seseorang anak. Apa saja metode pandang yang salah tersebut, berikut uraiannya:

1. Kebanyakan orang tua mendidik anaknya mau cocok dengan keinginannya, bukan cocok dengan kemauan Si Penciptanya. Sehingga muncullah bermacam konflik yang diakibatkan terdapatnya perbandingan antara kemauan orang tua dengan kemauan Si Pencipta yang dititipkan lewat anak tersebut.

2. Orang tua menyangka apabila terjalin konflik antara orang tua serta anak, hingga anaklah yang jadi penyebabnya. Sementara itu sebetulnya anak kita cumalah dampak saja, sebabnya lebih banyak pada orang tua serta lingkungannya.

3. Orang tua kerap merasa sangat benar serta anaklah yang senantiasa dikira salah dalam tiap perkara yang timbul. Seperti itu kenapa sangat tidak sering sekali orang tua yang ingin memohon maaf pada anaknya.

Bila kita mau jadi orang tua yang baik, hingga kita wajib mulai dari metode pandang yang pas. Kalau tiap anak terlahir itu bawa kemauan Tuhan dalam dirinya tiap- tiap.

Seperti itu yang menimbulkan tiap anak berbeda satu dengan yang lain walaupun terlahir dari kedua orang tua yang sama. vOleh sebab tiap anak itu bawa kemauan Tuhan yang Maha Sempurna, hingga tiap anak sekalian terbentuk sempurna serta tidak terdapat yang salah dengan dirinya.

Apa apabila terjalin konflik hingga mungkin besar merupakan sebab kita tidak sanggup membaca pesan- pesan Tuhan dalam diri anak kita.

Selaku contoh, terdapat seseorang bunda yang mengeluhkan anaknya sulit di atur. Sehabis berjumpa, aku jelaskan kalau anaknya mempunyai tipologi seseorang calon pemimpin. Sebab ia pemimpin, hingga pasti saja ia tidak mudah di atur- atur begitu saja oleh orang lain ataupun orang tuanya tanpa terdapatnya alibi yang jelas.

Jadi aku katakan malah mestinya bunda bersyukur mempunyai seseorang anak calon pemimpin. Nah yang bunda wajib jalani merupakan belajar gimana mendidik seseorang calon pemimpin kecil secara pas supaya nanti dapat betul- betul jadi pemimpin yang baik.

Anak dengan bertipe pemimpin tidak suka orang tua yang sangat banyak bicara, tidak pas janji, tidak tidak berubah- ubah serta kurang tegas, ia menggemari ketentuan, konvensi serta konsekuensi dalam wujud Reward& Punishment yang disepakati.

Nah bila bunda tidak mengenali serta penuhi kriteria ini hingga jelas saja dia jadi susah diatur.

Metode berbicara untuk masing- masing tipe anakpun berbeda- beda. Terdapat jenis anak yang banyak bicara, yang mau ditanggapi dengan percakapan aktif. Terdapat pula anak pediam yang cuma ingin bicara sehabis dia dibiarkan sendiri. Tetapi terdapat pula anak yang cuma ingin bicara pendek serta to the point tanpa basa- basi.

Sesungguhnya tiap- tiap jenis anak ini tidak terdapat yang salah, cuma saja mereka bawa kemauan Tuhan yang berbeda yang berhubungan dengan kemampuan serta bidang profesi yang hendak digelutinya nanti sehabis mereka berusia.

Tugas kita merupakan membaca isyarat kebesaran Tuhan dalam diri tiap anak supaya kita dapat ketahui kebutuhannya, tipe pola asuh yang sangat sesuai untuk dirinya. Apabila perihal ini sukses kita jalani hingga mendidik anak jadi proses yang sunguh menyenangkan untuk orang tua ataupun anak kita.

Aku sendiri sepanjang 4 tahun sudah menciptakan bermacam jenis kesalahan yang terbuat orang tua yang membuat anaknya jadi suka melawan serta susah di atur. Aku pula sepanjang lebih dari 5 tahun sudah menuliskan dalam 2 novel tentang metode berbicara yang efisien dalam mendidik anak yang bisa jadi dapat bunda peruntukan rujukan yang baik dalam mendidik anak.

Tetapi demikian aku sarankan teruslah belajar dari bermacam sumber buat lebih memenuhi rujukan kita, sebagaimana aku sendiripun masih terus belajar tiap hari.

Aku ingat perkataan Dokter. Sears, salah seseorang pecinta anak dari AS mengatakan kalau nyatanya kita tidak sempat dapat jadi orang tua yang sempurna untuk kanak- kanak kita. Tetapi bila kita ingin terus belajar serta berganti hingga kita hendak dapat jadi orang tua yang jauh lebih baik dari hari kehari.

Posting Komentar

0 Komentar