Ticker

6/recent/ticker-posts

10 Pantangan Ayah Kepada Anak Sebagai Teladan Terbaik


Tanggung jawab mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga membuat ayah sering kali memiliki waktu yang lebih terbatas untuk bersama anak-anak. Padahal, peran ayah sangat penting bagi anak-anak. Ayah adalah sosok panutan yang mampu mengajarkan anak-anak untuk menjadi berani, tegas, dan solutif. Ayah juga adalah sosok yang mendorong dan membimbing anak-anak menjalani hidup.

Di antara keterbatasan waktu itu, jangan sampai ayah melakukan hal-hal yang sebaiknya dihindari. Robert Locke, MBE, penulis seri buku anak Zigert the Tiger serta pemilik blog Problem Kids Blog yang fokus pada positive parenting, menyebutkan 10 pantangan yang seharusnya dihindari para ayah:

Memberikan Contoh yang Buruk
Papa yang bertanggung jawab tidak akan memberikan contoh yang buruk seperti mengumpat pada pengemudi jalan yang lain, marah-marah pada istrinya, atau kasar kepada satpam atau petugas kebersihan. Anak-anak berisiko menyerap dan meniru perilaku tersebut. Ini juga akan menjadi paradoks ketika ayah selalu mempromosikan bahwa anak-anak harus bersikap baik, lembut, dan santun, sementara ayah melakukan hal sebaliknya.

Memukul Anak-anak
Ayah yang baik tidak pernah menggunakan kekerasa fisik seperti memukul untuk mendisiplinkan anak-anaknya. Mereka tahu metode disiplin yang lebih efektif dalam angka panjang. Di samping itu, menggunakan kekerasan berarti mengajarkan kepada anak bahwa agresivitas adalah salah satu cara untuk menangani konflik.

Melupaan Janji dengan Anak-anak
Di tengah keterbatasan waktu yang dimiliki ayah, anak-anak selalu berharap ayah dapat menyisihkan waktu untuk mereka. Ayah yang bertanggung jawab pantang membatalkan janji dengan anaknya, walau hanya untuk bermain atau bersenang-senang karena itu akan membuat anak-anak merasa diabaikan dan tidak lebih berharga daripada pekerjaan ayahnya.

Tidak Hadir di Pencapaian Penting Anaknya
Ayah harus hadir di setiap pencapaian penting dalam kehidupan anak-anaknya seperti pertandingan olahraga atau sebuah pertunjukan. Cara terbaik untuk mengenali anak Anda adalah dengan mengikuti kemajuan dan pencapaiannya.

Memberikan Kritik yang Menjatuhkan
Ayah yang bertanggung jawab tidak akan pernah mengkritik anak-anaknya secara tidak adil. Mereka akan membahas apa yang menjadi kesalahan anaknya, bukan menjatuhkan anaknya sebagai sosok yang negatif. Di samping itu, mereka juga menyampaikan motivasi yang membangun.

Menjadikan Anak-anak sebagai Pelampiasan Emosi
Ayah yang baik tidak akan menjadikan anak-anak sebagai pelampiasan emosi baik karena masalah dengan istri maupun masalah kantor. Mereka bisa membedakan dengan tegas batasan setiap peran dan tetap berlaku lembut pada anak-anak dalam suasana hati yang buruk sekalipun.

Menjadi Otoriter
Sekali pun menjadi kepala keluarga, ayah bukan berarti bisa semena-mena otoriter dalam memimpin. Tidak ada prinsip “Semua ikuti ayah” di kamus ayah yang bertanggung jawab. Mereka akan menjadi berwibawa dengan sangat demokratis dan selalu menawarkan pilihan serta kesempatan bagi anak-anak dan istrinya untuk tumbuh di lingkungan yang saling mendukung.

Memanjakan Anaknya
Banyak konflik suami-istri yang bersumber dari ketidakselarasan aturan dalam mengasuh anak. Misal, ibu melarang tapi ayah malah mengizinkan dan membiarkan. Dampaknya, anak jadi lebih dimanjakan ketika bersama ayah. Mungkin, banyak yang berpikir bahwa dengan tidak pernah memberikan aturan atau larangan pada anak, maka anak akan menjadi sangat menyayanginya. Padahal, ketidakselarasan aturan ini justru akan menumbuhkan mereka menjadi anak-anak yang tidak bertanggung jawab dan tidak disiplin.

Berbohong
Ayah yang bertanggung jawab adalah mereka yang tidak pernah berbohong kepada anak-anak dan istrinya. Sekecil apa pun kebohongan itu, anak-anak akan belajar darinya dan bisa menirunya. Oleh karenanya, ayah tidak akan pernah berbohong termasuk soal usia atau tinggi badan anak-anak agar mereka diizinkan masuk bioskop atau wahana permainan.

Mengabaikan Permintaan Bantuan
Menjadi bertanggung jawab, membuat ayah menjadi sosok yang harus selalu siap sedia bila ada permintaan bantuan baik dari anak-anak, istri, atau orang lain yang tak dikenal sekalipun. Anak-anak akan meneladani sikap suka menolong ayah ini.

 

Sumber: Parenting.co.id

Posting Komentar

0 Komentar